Rabu, 18 Januari 2017

konsep, pola perhitungan dan soal subnetting



Kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang konsep, perhitungan dan pola soal subnetting.
A.      Konsep Subnetting
Disini saya akan memberikan umpama tentang apa itu subnetting.
Kenapa subnetting itu harus dilakukan alasannya sederhana seupama disekolah ada kejuruan tkj tkr dan tsm terdiri dari beberapa kelas 10, 11, 12.











Karna akan menimbulkan keriuhan dan keributan jika berada hanya di 3 kelas maka dari itu di buatkkan beberapa kelas agar disetiap kelas tak lebih dari 30 anak perkelas. masing masing klas ada kejuaruanya masing masing. sehingga bisa mmecahkan keributan , efisiensi dan optimalisasi dalam belajar. dan dari situ dibagi menjadi beberapa kelas dalam jurusan agar lebih efisien. 


konnsep seperti ini adalah subnetting. yang ingin mempermudah pengelolaannya seperti jurusan kelas 10-12 itu analogikan seperti network address, pembagian kelas perjurusan  dianalogikan sebagai host address dan ketua kelas sebagai broadcast address nya, yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
         
         B.      Perhitungan subnetting
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 178.40.10.2Namun adakalanya ditulis dengan 178.40.10.2/27, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.224. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /27 diambil dari penghitungan bahwa 27 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Lalu subneting berapa saja yang harus dipakai? lihat tabel di bawah ini
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


Kenapa ditabel ini hanya ada angka /30 saja kenapa tidak /32? Jika terlintas saya akan menjelaskan sedikit. Karna subnet itu dimulai dari angka 0 – 255 = 256. Jika /31 dan /32 digunakan maka itu jadi 254 dan 256 sedangkan broadcast harus 255, batas maksimum subnet 254 sedangkan 256 itu jumlah keelurahan. Jadi tidak bisa digunakan.
Ini tabel yang digunakan untuk Class C
Oke kita langsung saja
-          200.100.10.0/27 bagaimana cara mengerjakannya
Mariidentifikasi karena /27 maka ia memiliki subnet angka 1 ada 27
( 11111111.11111111.11111111.11100000 ) = 255.255.255.224

1.      Jumah subnet : 2x
X = angka 1 yang ada di oktat subnetmask terakhirnya nya, jadi 2x : 23 : 8
2.      Jumlah host : 2y-2
Y = angka 0 yang ada di oktat subnetmask terakhirnya nya, jadi 2y-2 : 25-2 : 32
3.      Blok subnet : 256-224 ( nilai octet terakhir ) = 32
Subnet berikutnya adalah 32+32= 64, dan 64+32 = 96 dst. Jadi subnet lengkapnya adalah 0,32, 64,96, 128,160, 192.
4.      Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya
Subnet
200.100.10.0
200.100.10.32
200.100.10.64
200.100.10.96
200.100.10.128
200.100.10.160
200.100.10.192
200.100.10.224
Host Pertama
200.100.10.1
200.100.10.33
200.100.10.65
200.100.10.97
200.100.10.129
200.100.10.161
200.100.10.193
200.100.10.225
Host Terakhir
200.100.10.30
200.100.10.62
200.100.10.94
200.100.10.126
200.100.10.158
200.100.10.190
200.100.10.222
200.100.10.254
Broadcast
200.100.10.31
200.100.10.63
200.100.10.95
200.100.10.127
200.100.10.159
200.100.10.191
200.100.10.223
200.100.10.255
Nah untuk class C kita udah selesaikan sekarang yang kelas B dengan tabel
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Mari selesaikan
-          121. 0.0.0/26
Maka subnetmask nya ( 11111111.11111111.11111111.11000000) = 255.255.255.192
1.      Jumlah subnet : 22= 4
2.      Jumlah host : 2y-2 = 26-2 = 62
3.      Blok sunbnet : 256-192 = 64
Maka dimulai dari 0,64,128,192
4.      Ini tabelnya

Subnet
121. 0.0.0
121. 0.0.64
121. 0.0.128
121. 0.0.192
Host Pertama
121. 0.0.1
121. 0.0.65
121. 0.0.129
121. 0.0.193
Host Terakhir
121. 0.0.62
121. 0.0.126
121. 0.0.190
121. 0.0.254
Broadcast
121. 0.0.63
121. 0.0.127
121. 0.0.191
121. 0.0.255

Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 182.12.0.0/18.
Analisa: 182.12.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Perhitungan :
1.      Jumlah Subnet : 22 =4 subnet
2.      Jumlalh Host : 214-2 = 16.382 host
3.      Blok subnet : 256 – 192 = 64 ( 0,64,128,192 )
4.      Alamat host yang vailid
Subnet
182.12.0.0
182.12.64.0
182.12.128.0
182.12.192.0
Host Pertama
182.12.0.1
182.12.64.1
182.12.128.1
182.12.192.1
Host Terakhir
182.12.63.254
182.12.127.254
182.12.191.254
182.12.255.254
Broadcast
182.12.63.255
182.12.127.255
182.12.191.255
182.12.255.255
 Jika masih bingung cob abaca ulang dari kelas C dan  pahami secara perlahan, subnetting memang harus memahami dengan sangat perlahan agar tidak keliru

Class A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.


Mari kita coba dengan network address 25.0.0.0/12
Analisa : 25.0.0.0 berarti kelas a dengan subnet mask /12 berarti
11111111.11110000.00000000.00000000 (255.240.0.0)

Perhitungan :
1.      Jumlah Subnet : 24 = 240
2.      Jumlah host : 220-2 = 1.048.574
3.      Blok subnet : 256-240 = 16 ( 0,16,32,48…..224,240)
4.      Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
25.0.0.0
25.16.0.0
25.224.0.0
25.240.0.0
Host Pertama
25.0.0.1
25.16.0.1
25.224.0.1
25.240.0.1
Host Terakhir
25.0.255.254
25.1.255.254
25.254.255.254
25.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
1. SOAL MENANYAKAN SUBNETMASK DENGAN PERSYARATAN JUMLAH HOST ATAU SUBNET
Jika ada Soal yang menanyakan subnetmask apa yang sebaiknya digunakan dengan batasan jumlah host atau subnet yang ditentukan dalam soal kita gunakan rumus menghitung jumlah host per subnet, yaitu 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnetmask. Jika yang dientukan jumlah subnetnya gunakan rumus 2x .
-          Soal : jumlah subnet maksimum 29 host, berapa subnet mask nya?

Jawab : karena kebutuhannya 29 kita bisa meggunakan rumus 2y – 2 , yang berarti jawabannya tidak boleh kurang dari / =25. Jadi 2y – 2 >= 29, nilai y yang tepat  adalah 5 (30) karena y adalah octet 0 terakhir jadi 11111111.11111111.111111111.11111000 atau jika di  desimalkann menjadi 255.255.255.248

Atau bisa juga dengan cara yang lebih mudah dengan menggunakan rumus x onktet 1, jadi angka 1 ada 29 dijid = 11111111.11111111.11111111.11111000 dengan desiimal 255.2555.255.248
Lebih mudah bukan?

-          Soal : jika kamu punya ID class B dan kamu membutuhkan 1000Ip Address per sbbnet. Berapa subnet mask nya yang paling tepat?

Jawab : 2y – 2 = 1000. Nilai y yang paling tepat  adalah 10 ( 1020 host) jadi subnet masknya 11111111.11111111.11111100.00000000 jika didesimalkan menjadi 255.255.248.0

2. SOAL MENGIDENTIFIKASI JENIS ALAMAT IP
Soal mengidentifikasi jenis alamat IP bisa kita jawab dengan menghitung blok subnet dan mencari kelipatannya blok subnet yang paling dekat dengan alamat IP yang ditanyakan.
-          Soal : tipe apa yang sesuai dengan alamat IP 170.12.192.1/18

Jawab :  subnetmask nya / 18 artinya 11111111.11111111.1100000000.00000000 ( 255.255.192.0. blok subnetnya 256-192 = 64. Kita hanya mencari nilai yang sama dengan soal berarti kita memakai kelipatan 64 dengan hasil 192. Lalu kita melakukan perhitungan subneting.

Subnet
170.12.64.0
170.12.128.0
Host Pertama
170.12.64.1
170.12.128.1
Host Terakhir
170.12.128.1
170.12.192.1
Broadcast
170.12.192.255
170.12.192.255
Dari perhitunngan ini kita tau bahwa 170.12.192.1 itu adda di host terakhir.
3. SOAL MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN SETTING JARINGAN
Teknik mengerjakan soal ini adalah kita harus menganalisa alamat IP, gateway dan netmasknya apakah sudah bener. Sudah benar ini artinya:
  1. Apakah subnetmask yang digunakan di host dan di router sudah sama
  2. Apakah alamat IP tersebut masuk diantara host pertama dan terakhir. Perlu dicatat bahwa alamat subnet dan broadcast tidak bisa digunakan untuk alamat IP host
  3. Biasanya alamat host pertama digunakan untuk alamat IP di router untuk subnet tersebut
-          Soal : daalam host ini mana IP yang tidak terhubung dengan tepat
IP router 173.135.10.6/27
Address nya 172.100.10.129
Masknya 255.255.255.224
Gateway : 172.100.10.97

Jawab : CIDR/ 27 artinya subnetmasknya 225.255.255.224 blok subnetnya 256-224 = 32 jadi menggunakan kelipatan 32 ( 0,32,64,96,128,160,192,224) berarti gateway nya benar karna digunakan pada host pertama. Hanya alamat I router nya salah 173.135.10.6 tapi 172.100.10.97.




4. SOAL MENGIDENTIFIKASI ALAMAT SUBNET DAN HOST YANG VALID
Teknik mengerjakan soal yang menanyakan alamat subnet dan host yang valid dari suatu subnetmask adalah dimulai dengan mencari blok subnetnya, menyusun alamat subnet, host pertama, host terakhir dan broadcastnya, serta yang terakhir mencocokkan susunan alamat tersebut dengan soal ataupun jawaban yang dipilih.
Soal : berapa subnet host dengan IP Address 172.16.1.0/25.
Jawab : Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255
5. SOAL-SOAL LAIN YANG UNIK
Selain 4 pola soal diatas, kadang muncul soal yang cukup unik, sepertinya sulit meskipun sebenarnya mudah.seperti inni contohnya
  • Soal: Which combination of network id and subnet mask correctly identifies all IP addresses from 170.12.128.0 through 172.12.191.254?
Jawab: Teknik paling mudah mengerjakan soal diatas adalah dengan menganggap 170.12.128.0 dan 172.12.191.255 adalah satu blok subnet. Jadi kalau kita gambarkan seperti di bawah:
Subnet
172.12.128.0
Host Pertama

Host Terakhir

Broadcast
172.12.191.255

Dari sini berarti kita bisa lihat bahwa alamat subnet berikutnya pasti
172.12.190.0
, karena rumus alamat broadcast adalah satu alamat sebelum alamat subnet berikutnya. Nah sekarang jadi ketahuan blok subnetnya adalah 192 – 128 =
64
(kelipatan 64), terus otomatis juga ketahuan subnetmasknya karena rumus blok subnet adalah
256-oktet terakhir netmask
. Artinya subnetmasknya adalah
255.255.192.0
. Kok tahu kalau letak
192
di oktet ketiga? Ya karena yang kita kurangi (“goyang”) tadi adalah oktet ketiga.
Subnet
172.16.128.0
172.16.162.0
Host Pertama


Host Terakhir


Broadcast
172.16.191.255


itu sedikit penjelasan yang saya ketahui, semoga bermanfaat dan berguna .....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar