Selasa, 19 November 2019




Surat kerinduanku



📩Dari Gadis kecilmu yang manis

📨Teruntuk cinta pertamaku.




Hiiiiiii......

Teruntukmu orang yang paling kurindukan, ingatkah pada gadis kecilmu yang selalu kau belai dalam hangatnya pelukmu? Tidakkah kau rindu saat memelukku lagi? Tidakkah kau merasakan kerinduan yang sama?
Aku gadis kecilmu yang selalu kau dampingi, selalu kau tangguhkan.
Aku gadis kecilmu yang merindukan belaianmu.
Taukah kau rasa sakitnya mencintai dalam membenci?
Aku sangat membencimu, tapi aku tak bisa membohongi diri sendiri bahwa kau cinta pertamaku sejak aku membuka mata untuk melihat dunia.
Salahkah aku memiliki rasa kecewa yang teramat dalam karnamu?
Salahkah aku yang tidak bisa memahami jalan pikiranmu?
Apa karna gadis kecilmu ini semakin bertambah dewasa sehingga semua berubah bagai keasingan?
Tangisku, keluhan, pendapatku tak pernah dapat ruang dihatimu kini, hanya ego dan keras kepalamu yang melekat, mengapa?
Kenapa pendapatku tak kau hiraukan?
Kenapa keluh ku tak kau dengar?
 Mengapa tangiskupun tak kau gubris?
Apa cintamu berkurang padaku karna lapuknya usia? Apa hanya kasih ibu yang sepanjang masa?
Tak ingatkah aku gadis kecilmu yang selalu menatap nanar kearahmu ketika kau pulang?
Tidakkah kau rindu dengan sunday gurau kita bersama?
Gadis kecilmu yang berusaha berdiri dan mendewasakan diri ditengah kondisi keluarga yang seperti itu, yang selalu kau belai ketika tangisnya pecah dengan berkata "heyyy, jangan menangis, gadis kecilku tangguh dan tak teroatahkan untuk apa kau menangis". Aku yang selalu berusaha menjadi gadis kecil terbaik mu, membuktikan aku mampu bekerja keras dalam belajar, memahami situasi keluarga.
Aku gadis kecilmu yang tumbuh dalam tekanan melihat kau bertengkar hebat, berada di tengah tengah kalian.
Aku gadis kecilmu yang terbiasa mengerjakan sesuatu demi meringankan beban dipundak kalian?
Aku gadis kecilmu yang kehilangan masa emas yang harusnya menghabiskan waktu bersamamu layaknya gadis lain.
Salahkah aku merasa iri dengan gadis lain yang masih dicintai sepenuh hati mesti tetap bertambah umur?
Salahkah aku berfikir aku tidak seberuntung mereka?
Salahkah aku jika ku merindukanmu?
Banyak yang tlah kulalui, sampai aku merasa aku adalah seorang gadis kecil yang kehilangan sosok ayah dimasa tumbuhnya?
Taukah kau berapa beratnya itu?
Taukah seberapa rasa iriku melihat teman bersama ayahnya begitu sangat dekat?
Aku yang tak pernah menuntut untuk pergi berlibur tiap tahunnya,
Aku yang tak menuntuk selalu bersenang senang
Aku tak pernah menuntut temanku punya makan aku harus,
Aku tak keberatan bekerja untuk menambah uang jajan ku,
Aku tak menuntut berapa materi yang kau berikan.
Taukah kau apa yang sangat aku inginkan?
Kasih sayangmu yang lama hilang. Kebahagian kecil di tengah tengah runyamnya suasana keuangan dll.

Setiap kata yang ku tata memiliki arti dan tangisnya tersendiri, sebab rinduku tak bisa terukur dari seberapa manis kataku untukmu.
Pernahkah terfikir oleh mu sakit dan beban yang kurasa?
Tak pernah kah kau berfikir harusnya aku tak merasakan apa yang aku rasakan sekarang?
Tak berfikir kah engkau tekanan batin yang kurasakan?
Tak pernah kah kau berfikir tersiraf dibenakku untuk mengakhiri hidup karnamu?
Apa dimata mu ini hanya bagian sepele.
Ayahhhhhh, tolong baca ini dan tolong pahami.
Aku rindu dirimu. Aku rindu sosok mu yang lama hilang di hidupku
Tolong dengarkan tangis kecil dari gadis kecilmu ini.
Logika ku selalu berkata kebahagian apa yang kudapat jika secara lahir dan batin semua tersakiti?
Logika ku selalu berkata bahwa aku sangat membencimu
Logika ku selalu berkata bahwa kelak aku bisa menjadi dewasa tak kekurangan apapun termasuk kasih sayang darimu.

Tapi.......
Dalam lubuk hati ku kurindu canda tawa ringan kita
Dalam lubuk hati ku ku masih butuh sosok dan peranmu untuk membimbingku selalu
Dalam lubuk hati ku tak bisa jauh meski sudah tak terhitung rasa sakit dan kenangan pahit yang kau buatkan.
Dalam lubuk hati ku kau tetaolah cinta pertama ku yang bisa kulupakan.
Bahwa bahu yang selalu kurindukan.
Sekuat apa aku nanti jika tanpa mu? Tapi sampai kapan kondisi ini akan bertahan dengan mempertaruhkan batin yang kurasakan kini?
Akan jadi apa akhir semua cerita ini?
Seberapa kuat aku bertahan?

Tapi percayalah ini semua benar benar membuatku hancur.
Berada di titik terbawah, tanpa ada dorongan, tanpa ada perhatian, dan tanpa ada yang mengerti perasaan ku.
Meskiku tahu diluar sana masih banyak yang tidak jauhhhhh lebih beruntung dariku,diluar sana banyak yang memegang beban terlalu berat dibandingkan diri ini, tapi ku hanya ingin punya tempat bersandar.
Dengan membandingkan cerita org lain, mungkin mereka jauh lah lebih berat dan tidak sebanding, aku tau aku musti lebih kuat.

Tapi kufikir bukanlah Allah memberikan sesuatu tidak diluar batas kesanggupan hambanya?
Sekarang kumulai sadar bahwasanya dewasa tidak terukur dari seberapa sudah umurmu saat ini, tapi dewasa seberapa banyak kamu dapat belajar dari apa yang sudah kamu ambil dari setiap langkah perjalananmu.

Jadi,,,,,,,
Inti dari semua ini adalah ku rindu keluarga utuh ku yang di dalamnya selalu ada canda tawa meskipun dalam kondisi kekurangan, merindukan setiap dekapan kasih sayang dan dorongan, kapan ku akan merasakannya kembali?


Cc-Alg